Subscribe:

Labels

Rabu, 29 Desember 2010

Kali Kesekian

kau tentu tahu
aku tak pernah bermimpi jadi batu
mengendap saja di dasar sungai dan gagu
aku ingin jadi ikan
bergelut arus, menyongsong muara

aku tak mau jadi ranting kering yang patah dan hempas begitu saja dihalau badai
terlanjur lemah dan pasrah
tak cukup kuat menyadari pentingnya tetap hidup bagi sekitar
aku ingin jadi serbuk sari yang lekat di kaki kumbang
yang bergetar dalam peluk angin tak sabar mengecup kepala putik
yang berarti meski sedikit bagi estafet penciptaan dan pertumbuhan

Jika Mencintaimu Adalah Pertarungan

aku berharap waktu tejulur tanpa batas
seperti gerombol anak pinggir rel kereta itu
wajah-wajah bening telanjang kaki yang senantiasa asik bertegursapa
dengan kerikil
dengan deru mesin
dengan hempas angin
tahu rintang di depan tapi tak surut ke belakang
tahu jalan pulang tapi tak hendak beranjak pulang

keindahanmu adalah kemestian
sentral ma’rifat tersembunyi
keterendapan yang puisi

jika mencintaimu adalah pertarungan
maka dengan segenap ada
segenap taksempurna
tekadku satu
memenangkan perang besar itu

indah ip

Kala Yusuf Mansyur Mencari Tuhan yang Hilang

Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44)

    Itulah ayat yang tercetak di sampul belakang buku Mencari Tuhan yang Hilang karya Ustadz muda Yusuf Mansyur. Dimana 35 kisah perjalanan spiritual  pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bula Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati ini dalam menepis azab dan menuai rahmat di dalamnya, akan membuat Anda terhenyak, terharu, tercenung. 
    Untuk kemudian merenung.
    Bahwa kita, bisa jadi termasuk salah satu hambaNya yang lalai. 
                        ***

Aneh tapi untung

Sebuah kisah nyata, tentang William Henry Harrison, presiden Amerika ke-9. Waktu itu William kecil memiliki pertunjukan yang aneh, hari itu ia pergi ke sebuah taman yang saat itu ramai dikunjungi oleh orang-orang. Pada waktu itu banyak yang berpikir bahwa William kecil itu begitu dungunya, apa pasal? oh ternyata ketika orang-orang memberikan pecahan uang dollar ia selalu mengambil hanya pecahan 1 dollar meskipun pada waktu itu banyak yang memberikan pecahan 5, 10 dollar namun ia menolaknya dan tidak menggubrisnya.
Orang-orang pun merasa begitu bodohnya si William itu, dan banyak orang yang mencoba menguji kebodohannya, dan ternyata memang setiap uang yang dilemparkan ke arahnya, si William kecil hanya mengambil pecahan 1 dollar saja!.
Hingga suatu hari, lewatlah guru William disana dan mencoba menjelaskan kepada William
"William, uang 10 dollar itu lebih besar dari 5 dollar, dan 5 dollar itu lebih besar dari 1 dollar"
"Saya tahu Bu guru, tetapi kalau saya mengambil selain 1 dollar maka tidak ada lagi yang aneh pada diri saya, lihatlah mereka justru senang dengan perilaku saya dan terus mencoba memberikan uang dan sayapun senang"
Ada pelajaran menarik disini, bahwa Ia mungkin terlihat bodoh tetapi justru kecerdasan emosinya membuatnya tidak memperdulikan dirinya ditertawakan orang, namun sebenarnya justru ia sedang menertawakan kebodohan orang lain.

Minggu, 26 Desember 2010

Gizi Untuk Berkelahi

Zig Ziglar, pernah menulis dalam salah satu bukunya: "Tujuan kita dalam hidup seharusnya saling melihat antara satu dan lainnya secara menyeluruh, bukan melalui satu dan lainnya". Hidup kita akan lebih berkualitas bila salang menghargai, memperhatikan serta membantu orang lain.

Satu kejadian kecil dalam hidup, tidak mustahil bisa mengubah kita selamanya. Dan ini dialami seorang dokter berkualitas internasional, dari kalangan keluarga kaya raya yang kemudian membaktikan hidupnya bagi papa di Afrika.

Semua berawal dari masa kecil sang dokter ketika berkelahi dengan seorang teman miskin, dan dia berhasil mengalahkan si anak miskin. Tapi bukan kemenangan yang kemudian mengubahnya, melainkan perkataan si miskin tadi, "Seandainya makanan yang kumakan penuh gizi seperti apa yang kau makan, pastilah kau kukalahkan".

Dialah dokter Albert Schweitzer, pemenang Nobel tahun 1952 yang tidak pernah memanfaatkan kekayaan keluarganya untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan mencoba hidup seperti kebanyakan orang.

Dan Allah Subhana Wa Ta'ala menyuruh kita menyantuni fakir miskin, memberikan makan orang-orang miskin serta menyayangi dan melindungi anak yatim, para janda dan berbuat kebajikan karena Allah semata.

Ia lebih banyak, mengapa aku sedikit

Menjadi bagian dari para ahli surga, Insya Allah, dambaan kita semua. Suatu hari Nabi Allah belum juga memulai majelisnya, ketika ditanya, Rosulullah menjawab, "Aku tengah menunggu seorang ahli surga". Tak lama kemudian muncullah seorang lelaki sederhana, dan Rosulullahpun memulai majelisnya.

Karena penasaran, seorang sahabat yang cerdik cendekia ingin mengetahui keistimewaan lelaki sederhana tadi, yang disebut Nabi Allah sebagai ahli surga. Sahabat tadi mengikuti hingga tiba dirumah lelaki sederhana tadi. Dia berhasil menginap selama tiga hari dan selama itu pula mempelajari tingkah laku dan amalan-amalan apa yang dibuatnya sehingga memperoleh kedudukan tinggi seperti sabda Rosulullah.

Sahabat tadi kecewa, karena apa yang dilakukan lelaki sederhana tadi tidak tampak yang istimewa. Akhirnya, dia bertanya kepada lelaki itu mengapa Nabi Allah menjaminmu sebagai ahli surga, amalan apa yang kau lakukan?

Ternyata jawabnya sederhana, "Seperti yang Anda lihat, aku biasa saja dalam beribadah, tidak ada yang istimewa, namun aku tidak pernah iri hati dan dengki terhadap keberuntungan orang lain".

Allah telah berfirman dalam surah An Nissa' ayat 32 : "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain".

Jumat, 24 Desember 2010

Pengantin Baru Masuk Syurga

Pada suatu hari laki-laki bernama Julaibiib menghadap Rasulallah Saw. Julaibiib adalah orang yang sangat melarat.

Dia bertanya: “Ya Rasulallah! Jika aku mati dalam keadaanku yang beriman ini apakah Allah SWT akan memasukkan aku ke dalam surga dan mengawainkan aku dengan bidadari?

“Ya tentu, insya Allah!”jawab Rasulallah Saw. “Mengapa sahabat-sahabat Tuan setiap yang aku lamar puterinya, semua menolak dan tidak menikahkan puterinya denganku?” tanya Julaibiib lagi.

Kamis, 23 Desember 2010

Kasih Sepanjang Jalan

Di stasiun kereta api bawah tanah Tokyo, aku merapatkan mantel wol tebalku erat-erat. Pukul 5 pagi. Musim dingin yang hebat. Udara terasa beku mengigit. Januari ini memang terasa lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya. Di luar salju masih turun dengan lebat sejak kemarin. Tokyo tahun ini terselimuti salju tebal, memutihkan segenap pemandangan.

 

Stasiun yang selalu ramai ini agak sepi karena hari masih pagi. Ada seorang kakek tua di ujung kursi, melenggut menahan kantuk. Aku melangkah perlahan ke arah mesin minuman. Sesaat setelah sekeping uang logam aku masukkan, sekaleng capucino hangat berpindah ke tanganku. Kopi itu sejenak menghangatkan tubuhku, tapi tak lama karena ketika tanganku menyentuh kartu pos di saku mantel, kembali aku berdebar. 

Rabu, 22 Desember 2010

SABAR ITU CAHAYA

Karena hasil akhirnya lebih manis daripada madu dan lebih nikmat daripada susu, hal ini telah dibuktikan oleh hamba-hamba Allah dalam jumlah yang tidak sedikit, mereka mengalami ujian dan cobaan, silih berganti dan bertubi-tubi, namun seseorang tidak diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran, maka benar kalau Rasulullah saw bersabda, “Ash-shabru dhiya`, sabar itu cahaya.”

Salah satu pembuktian dalam hal ini adalah apa yang terjadi pada Nabiyullah Ayyub alaihis salam.

Ayyub adalah salah seorang Nabi Allah yang mulia, dia termasuk keturunan Ibrahim, Allah telah menceritakan kisahnya di dua tempat dalam kitab-Nya:

Selasa, 21 Desember 2010

Hujan

Malam ini hujan temaniku
temaniku dalam perjalananku
Titik-titik hujan sentuh kulitku
tembus melalui pori-poriku

Dingin....
tentu, karena ia bersama sang bayu
seluruh tubuhku telah basah karenanya

Lama...
ya sudah lama aku tak merasakannya
Cintaku telah mengirimkannya malam ini

Mengeluh...
Tidak sahabat tidak
Aku tidak berani mengeluh

Aku suka hujan...
dan aku senang bisa merasakannya lagi

Memperoleh NIKMAT TAK TERBILANG Sementara COBAAN HANYA SATU

Terdapat suatu riwayat bahwa Malik bin Dinar radhiallahu ‘anhu berkunjung ke rumah seorang pemuda untuk membesuknya. Malik mendapati pemuda tersebut sedang menerawang di atas ranjang bagaikan ranting rapuh. 

Kemudian Malik menanyakan keadaannya. Tetapi si pemuda tidak dapat menjawab dengan lisannya, dia hanya memberi isyarat dengan jari tangan. Ketika kami berbincang-bincang, kami mendengar suara adzan berkumandang. Kami melihat gerakan bibir pemuda itu mengikuti bacaan Mu’adzin. 

Ketika sampai pada kalimat Syahadatain, dia mengisyaratkan dengan jari telunjuknya. Lalu meminta orang tuanya agar mewudhukan dan menghadapkannya ke kiblat untuk shalat sambil berbaring ke arah kanan. 

Selanjutnya ia berkata, "Wahai Malik, ketenangan itu hanya dengan tetapnya iman. Wahai Malik, sesungguhnya nikmat Allah tidak terhingga, sementara itu Dia memberi cobaan satu macam saja." 

Malik berkata, "Sungguh aku sangat kagum atas keyakinan, kesabaran, kejujuran dan tulus cintanya kepada Allah. Tidak berselang lama dari kejadian ini, pemuda tersebut meninggal dunia." (Al-'Aqibah, Abdul Haq al-Asybili, hal 63.) 

 
dinukil dari: “99 Kisah Orang Shalih”

Senin, 20 Desember 2010

UTBAH AL-GHULAM (Akankah Engkau Menyiksa KekasihMu)

Anbasah al-Khawash berkata, "Suatu ketika Utbah al-Ghulam berkunjung ke rumahku, kemungkinan besar ia akan menginap. Benar, dia menginap. Kemudian pada waktu sahur aku mendengar dia menangis tersedu-sedu. Ketika pagi hari, aku bertanya, 'Hatiku susah sejak aku mendengar tangisanmu, sebenarnya ada apa?' 

Dia menjawab, 'Wahai Anbasah, semalam aku membayangkan saat-saat amalanku dibeberkan di hadapan Allah.' Tiba-tiba ia jatuh pingsan lalu aku memeluknya. Aku perhatikan matanya, ternyata kedua matanya terbalik, ia benar-benar pingsan, bahkan matanya memerah, kemudian tubuhnya lemas! 

Aku memanggil namanya, "Utbah!" Ia menjawab dengan suara lirih, "Bayangan ditampakkannya amal di hadapan Allah telah memutus ikatan orang-orang yang saling menyayangi." 

Setelah itu ia mengeluarkan bunyi nafas dari tenggorokan seperti orang yang sedang sakaratul maut, lalu berkata, "Akankah Engkau menyiksa orang yang mencintaiMu sementara Engkau ya Allah Mahahidup lagi Mahamulia?" 

Utbah mengucapkan kalimat itu berulang-ulang sehingga… Demi Allah… aku dibuat menangis karenanya. (Al-Hilyah, 6/235.)
 
dari :“99 Kisah Orang Shalih” 

Sabtu, 18 Desember 2010

Rinduku

Aku merindu....
dalam kesunyian..
dalam kesendirian..

Waktu kan berlalu..
tapi tidak cintaku
yang kan selalu merindu...

karena aku bukan milik siapapun..
aku kan menunggu waktu itu
dengan rindu ini

tak pernah terbayangkan
diri ini tanpa cinta ini
tanpa rindu ini

Bumi Allah :  11 Muharram 1432

Kamis, 16 Desember 2010

Ohh....

Ohh...
Ingin berlari dari sejuta rasa yang ada
lepas dari pasung keangkuhan
lepas dari bayang tak berkesudahan
Ohh...
Ingin mengungkap sejuta rasa yang ada
lepas dari bimbang dan keterasingan
keluar dari persembunyian yang memasung diri
dimana ku temui
kenyatan yang belum pasti indah

Rabu, 15 Desember 2010

Benarkah?

Kekasih aku ingin selalu dekat
benarkah karena cinta?
Kekasih aku ingin bertemu
benarkah karena rindu?
Kekasih aku ingin mencumbui
benarkah karena cinta?
atau hanya kewajiban semata
atau hanya karena suruhan
atau karena egoku

Pertanyaan yang kata orang
hanya aku yang tahu jawabnya
tapi tidak, aku yakin tidak
Karena
Engkau pun tahu jawabnya

Inikah?

Sebuah kata tak terucapkan
Sebuah rasa tak terasakan
Sebuah misteri tak terungkapkan

Tapi kenapa....
aku masih mencari
aku masih meminta
aku masih mengharap

Tak jenuhkah aku
atau memang ini jalan itu
sementara hari kian senja...
aku menghamba tanpa ragu

Selasa, 14 Desember 2010

Ampuni Hamba

Ketika lemah ku
Ketika kuat ku
Ketika terjerembab aku
Ketika kehilangan keseimbangan
Ketika riang ku
Aku hanya ingin bersandar pada-Mu
Ya Illahi Robby..
meski aku sadar betapa lemah dan hina diriku
karena berulang kali salah terlaku
berulang kali hati lemah tak terjaga
Ya.... Illahi Robb..
Ampuni Hamba..

Bumi Allah :1431

Kamis, 09 Desember 2010

Sajak Orang Lapar

Puisi: WS Rendra

kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam

o Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

Rabu, 08 Desember 2010

CINTAMU

Puisi: Gus Mus
bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku akan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
2005

HANIEN

Puisi: Gus Mus

mestinya malam ini
bisa sangat istimewa
seperti dalam mimpi mimpiku
selama ini
kekasih, jemputlah aku
kekasih, sambutlah aku
aku akan menceritakan kerinduanku
dengan kata kata biasa
dan kau cukup tersenyum memahami deritaku
lalu kuletakkan kepalaku yang penat
di haribaanmu yang hangat
kekasih, tetaplah di sisiku
kekasih, tataplah mataku
tapi seperti biasa
sekian banyak yang ingin kukatakan tak terkatakan
sekian banyak yang ingin kuadukan
diambilalih oleh airmataku
kekasih, dengarlah dadaku
kekasih, bacalah airmataku
malam ini belum juga
seperti mimpi mimpiku
selama ini
malam ini
lagi lagi kau biarkan
sepi mewakilimu.
Rembang, 1999

Ketika Burung Merpati Sore Melayang

Salah satu puisi dari Taufiq Ismail, tertanggal tahun 1998.

Langit akhlak telah roboh di atas negeri

Karena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiri

Karena hukum tak tegak, semua jadi begini

Negeriku sesak adegan tipu-menipu

Bergerak ke kiri, dengan maling kebentur aku

Bergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak aku

Bergerak ke belakang, dengan pencopet kesandung aku

Bergerak ke depan, dengan penipu ketanggor aku

Bergerak [...]

Sabtu, 04 Desember 2010

Syair Cinta Sufi Rabiah Al-Adawiyah Al-Bashriah,

Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

Syair Cinta

Dan,
Akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih
Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata
Sedih, ataukah bahagia…?

Syair di atas merupakan goresan pena Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam sebuah tulisan yang berjudul Penganti Bidadari yang terdapat di buku Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu

Saya adalah Hamba Yang Fakir

“Saya adalah hamba yang fakir di hadapan Tuhan Pencipta
langit.

Saya adalah hamba yang miskin dalam segala hal

Saya adalah hamba yang zhalim terhadap diri sendiri, dan nafsu
saya telah berbuat zhalim pada diri saya

Semua kebaikan yang kami terima adalah datang dari sisi-Nya

Saya tidak mampu mendatangkan manfaat bagi diri saya, begitu
juga untuk mencegah mudharat (bahaya)

Cantiknya Akhlak Berinteraksi

Ditulis oleh abuamincepu di/pada April 4, 2008
Pangkal dari sebuah tindakan adalah lintasan perasaan dan fikiran dimana keduanya sangatlah erat hubunganya dengan bisikan hati, siapa yang membiasakan diri untuk memasukkan kebenaran dan kebaikan melalui panca inderanya melalui kepala ataupun kebutuhan jasmani melalui perutnya, maka hakikatnya dia telah menumbuhkan benih ketakwaan yang hakiki yang hanya tersimpan didalam dada setiap mukmin sejati dan denganya dia memiliki budi pekerti yang luhur lagi tinggi. Yang denganya pula hakikat tugas mulia didunia ini akan diberkahi dan diridhloi Rabb Illahi. Ingatlah sebaik baik perkataan adalah yang bersumber dari Alquran dan Hadits .
“Landasan semua ilmu yang bersifat teoritis dan tindakan yang berdasarkan inisiatif adalah lintasan perasaan dan fikiran, yang kemudian menghasilkan persepsi, Lalu persepsi mengajak kepada kehendak, kehendak menuntut realisasi tindakan, serta pelaksanaan secara berulang kali akan menghasilkan kebiasaan, Sedang lintasan dan bisikan hati terkait dengan perasaan dan fikiran” ( Ibnu Qayim Al Jauziyah).

Jumat, 03 Desember 2010

Ketika cinta

Ketika cinta ku katakan
Aku ingin mengecup wanginya
Meski darah membanjiri
dijemari dan telapak tangan ku