Subscribe:

Labels

Kamis, 29 November 2012

Mukmin Pencemburu

Oleh Moch Hisyam

Kecemburuan adalah kebencian yang timbul akibat disamakan dengan yang lain dalam hak-haknya. Kecemburuan merupakan bagian dari cinta, bagian yang dapat mengukuhkan ikatan cinta. Orang yang mengaku mencintai, namun tidak memiliki rasa cemburu, cintanya pantas dipertanyakan.

Sebagai seorang mukmin selayaknya memiliki sifat cemburu. Karena, ia merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang Mukmin yang saleh. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin itu pencemburu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kecemburuan seorang mukmin timbul tatkala melihat saudaranya yang seiman melakukan perbuatan yang menyalahi aturan agama. Ketika kecemburuan ini muncul maka hal itu akan membangkitkan rasa cinta.

Sehingga, ia tidak akan membiarkan saudaranya celaka, ia akan berupaya untuk melakukan perbaikan dan melenyapkan kemungkaran yang dilakukan saudaranya dengan nasihat, hikmah, dan sikap bijaksana.

Rasul bersabda, “Agama itu adalah nasihat. Nasihat kepada Allah, kepada kitab-Nya, kepada Rasul-Nya dan kepada seluruh umat Muslimin.” (HR Muslim).

Kata Kata dan Puisi Buya Hamka

Sajak Karya Hamka

.
Di atas runtuhan Melaka
Lama penyair termenung seorang diri
ingat Melayu kala jayanya
pusat kebesaran nenek bahari

Di sini dahulu laksamana Hang Tuah
satria moyang Melayu sejati
jaya perkasa gagah dan mewah
"tidak Melayu hilang di bumi"

Di sini dahulu payung berkembang
megah bendahara Seri Maharaja
bendahara cerdik tumpuan dagang
lubuk budi laut bicara

Pun banyak pula penjual negeri
mengharap emas perak bertimba
untuk keuntungan diri sendiri
biarlah bangsa menjadi hamba

Inilah sebab bangsaku jatuh
baik dahulu atau sekarang
inilah sebabnya kakinya lumpuh
menjadi budak jajahan orang

Sakitnya bangsaku bukan di luar
tapi terhunjam di dalam nyawa
walau diubat walau ditawar
semangat hancur apakan daya

Janji Tuhan sudah tajalli
mulialah umat yang teguh iman
Allah tak pernah mungkir janji
tarikh riwayat jadi pedoman

malang mujur nasibnya bangsa
turun dan naik silih berganti
terhenyak lemah naik perkasa
tergantung atas usaha sendiri

Riwayat lama tutuplah sudah
sekarang buka lembaran baru
baik hentikan termenung gundah
apalah guna lama terharu

Bangunlah kekasih ku umat Melayu
belahan asal satu turunan
bercampur darah dari dahulu
persamaan nasib jadi kenangan

Semangat yang lemah buanglah jauh
jiwa yang kecil segera besarkan
yakin percaya iman pun teguh
zaman hadapan penuh harapan