Subscribe:

Labels

Jumat, 29 Oktober 2010

Manajemen Diri ( Pencegahan Insomnia )

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh…
Waktu tidur adalah waktu yang sangat di butuhkan tubuh untuk beristirahat agar bisa melaksanakan ibadah. Namun sering kali waktu tidur paling susah ketika seseorang mengalami insomnia yakni penyakit sulitnya tidur.
Ada jutaan manusia yang mengalami penyakit ini,dan menurut riset yang membuktikan bahwa angka penderita insomnia di kalangan wanita lebih banyak dari pada dari kalangan laki-laki. Angka insomnia semakin bertambah karna semakin meningkatnya stres terhadap hal-hal permasalahan hidup.

Untuk mengatasi insomnia,para ahli menegaskan bahwa penderita insomnia bisa mengikuti langkah-langkah sederhana. Kecuali bagi para penderita insomnia akut yang memang sulit di sembuhkan maka dia perlu pertolongan medis.
Penyakit seperti ini terkadang di sertai keluhan seperti kehilangannafsu makan atau bahakan terus-menerus makan,malas melakukan aktivitas,bila sudah memuncak maka akan timbul depresi.
Menghadapi kondisi seperti ini,para ahli memberikan beberapa saran untuk insomnia normal,antara lain :
1. Mendisiplinkan diri pada jam tertentu untuk tidur meskipun esok harinya libur dan berusaha bangun tidur tepat waktu. Hal ini akan membantu mengontrol jam biologis tubuh.
2. Minum segelas susu yang di campur madu,karna susu dan madu mengandung bahan alami yang bisa menenangkan syaraf.
3. Hindari kopi,teh,kola,soda,dan coklat yang di dalamnya terkandung bahan kafein. Karna minuman itu bisa membangunkan syaraf sehingga sulit untuk tidur. Hal ini bisa di lihat pada anak-anak yang suka mengkonsumsi coklat dan gula yang berlebih,maka anak akan terus aktif dan tidak mau tidur.
4. Aktif berolahraga agar membantu kita untuk relaksasi pada malam hari.
5. Hilangkan perasaan takut tidak bisa tidur dan yakin kan diri bahwa itu hanya keluhan sesaat.
6. Pergunakn ranjang/ tempat tidur hanya untuk tidur. Jangan di gunakan untuk aktivitas belajar,ataupun bekerja.
7. Perhatikan Adab tidur Rasulullah
a. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari  dan Muslim)
b. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan).
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim )
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud , At Tirmidzi , Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
c. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
d. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
— Membaca ayat kursi.
—Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
—Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam , Abu Dawud , At-Tirmidzi)
e. Berdoa.
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
(Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.) (HR. Al-Bukhari , Muslim , Abu Dawud  dan At-Tirmidzi )
Bila penyakit ini sudah mencapai titik kronis,maka segeralah untuk konsultasi dengan medis. Agarinsomnia tidak menggangu aktivitas ibadah.
Wallahu’alam bi Shawwab.
Sumber Utama >> Dr. Akram Ridha

0 komentar:

Posting Komentar