Subscribe:

Labels

Selasa, 21 Agustus 2012

Cinta Abu Bakar untuk Al-Musthafa

Ketika Rasulullah berada di hadapan,

Ku pandangi pesonanya dari kaki hingga ujung kepala

Tahukah kalian apa yang terjelma?

Cinta!

(Abu Bakar Shiddiq r.a)

Gua Tsur. Wajah Abu Bakar pucat pasi. Langkah kaki para pemuda Quraisy tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu berada di atas kepalanya. Setengah berbisik berkatalah Abu Bakar. “Wahai Rasul Allah, jika mereka melihat ke kaki-kaki mereka, sesungguhnya mereka pasti melihat kita berdua”. Rasulullah memandang Abu Bakar penuh makna. Ditepuknya punggung sahabat dekatnya ini pelan sambil berujar “Janganlah engkau kira, kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Dia, yang menggenggam kekuasaan maha, Allah”.

Selasa, 07 Agustus 2012

RINDU


Perpisahan selalu menorehkan luka. Entah dalam, entah tidak, luka selalu ada. Luka karena rindu. Rindu karena perpisahan.

Bersyukur dan beruntunglah orang-orang yang terluka oleh rindu. Rindu pada Ramadhan yang akan meninggalkan manusia. Rindu pada kemuliaan yang bertebar seperti bintang-bintang. Rindu pada malam-malam, dimana jarak Allah dan hambanya, begitu dekat. Sedekat urat nadi dileher manusia. Rindu pada sujud-sujud panjang, di bulan yang lebih baik dari seribu bulan.

Bersyukurlah dan beruntunglah orang-orang yang mampu menjaga rindu. Seperti kekasih yang merindu kekasih. Ramadhan dalam sebuah jembatan untuk menjumpai Maha Kekasih. Jembatan yang senantiasa harus dijaga. Titiannya harus selalu bersih dari nafsu jelaga. Bagi orang-orang beriman, Ramadhan laksana penghapus dahaga. Dahaga atas kasih Maha Kekasih.