Subscribe:

Labels

Selasa, 05 Juni 2012

Episode Ketololan


Bangsa Arab menyebutnya Jahil. Diterjemahkan menjadi bodoh. Tapi saya lebih suka menyebutnya tolol. Toh tolol juga merupakan bagian dari bahasa Indonesia.
Lagi heboh-hebohnya Lady Gaga dan Irshad Manji (jikan). Dua perempuan yang menyebarkan ide ketololan dimuka bumi ini. Yang anehnya, ada saja makhluk yang menyebut dirinya manusia bisa-bisanya kagum serta terinspirasi dari ketololan mereka berdua. Maka bisa dikatakan pengikut perempuan dua ini hanyalah segelintir orang-orang tolol yang masih eksis di muka bumi ini.


Irshad Manji, perempuan lesbi beragama Islam yang mendakwa dirinya adalah seorang mujtahidah. Mengajak orang untuk tidak taqlid pada ulama besar. Tapi harusnya taqlid sama dia. Orang awam yang tak bodoh pun tahu bahwa ide-ide dia hanya sebuah ketololan. Mengaku mujtahidah tapi tak ada satu pun kitab tentang ushul fiqh yang pernah ia buat. Jangankan menulis mungkin untuk membaca satu saja dari sekian banyaknya kitab ushul fiqh diragukan kebenarannya.


Berkoar-koar bahwa lesbi boleh yang penting bertaqwa. La Haula Wa La Quwwah Illa Billah. Bicara taqwa sedangkan ia sendiri tak paham makna taqwa. Bukankah Taqwa itu mengerjakan perintahNya dan menjauhi LaranganNya??. Bocah ibtidaiyyah saja tahu hal dasar semacam ini.
Lady Gaga, sama-sama perempuan. Sama-sama mengkampanyekan homo dan lesbi. Yang membedakan hanya agama saja. Sudah masyhur bahwa perempuan ini merupakan Ratu Illuminati di abad modern ini. Penampilan seronok serta lirik-lirik lagunya yang sangat menjijikan. Tapi anehnya tiket konsernya ludes hanya dalam waktu berhari-hari. Ya, sebuah fenomena ketololan yang sangat nampak dan jelas ada di depan mata.

Ketololan tidak hanya tak bisa membaca, menulis, berhitung atau ukuran angka lainnya. Bukankah Nabi Muhammad Sholallahu 'alayhi wasallam seorang ummy. Tapi kecerdasannya jauh melampui orang yang hidup sebelumnya ataupun sesudahnya. Karna ketololan bermakna tidak mengenal yang haq, bahkan meragukan serta menjauh dari al haq. Makanya virus ketololan ini bisa saja menyerang Professor yang katanya paling pintar sekalipun. Atau orang-orang yang mengaku katanya open minded pada zaman penuh fitnah ini.


Bahkan di Al Quran kisah orang-orang tolol ini disebut dengan gelar kebesarannya. Misal Firaun yang mengaku Tuhan. Firaun adalah gelar raja untuk kerajaan mesir kuno saat itu. Mengaku tuhan adalah sebuah ketololan yang paling besar. Ataupun Abu Lahab yang menolak kenabian keponakannya sendiri. Yang ia sudah kenal betapa mulianya akhlaq dari Nabi Muhammad Sholallahu 'Alayhi Wa sallam sedari kecil. Sebagaimana tradisi arab bahwa nama kunyah dianggap panggilan kebesaran.


Al Quran pun kitab untuk orang-orang yang berakal. Banyak ayat di Al Quran mengajak manusia untuk berpikir, berpikir, dan berpikir. Dan hanya Al Quran-lah kitab yang paling benar dimuka bumi ini. Hal itu sudah digaransi oleh Allah di awal-awal Al Quran. La Royba Fiih, Tak ada keraguan didalamnya.


Apa ada satu penulis di kolong langit ini yang berani mengklaim bahwa bukunya paling benar?? Jawabnya Nihil alias nol besar. Jadi kebalikannya jika Al Quran tak dipakai, bahkan dihujat atau diragukan dan dianggap kuno dsb. Maka dapat dipastikan 100% orang-orang tadi ketololannya murokkab (kuadrat) bahkan lebih.

Sungguh jelas dan terang benderang firman Allah Ta'ala dalam surat al a'rof 138

وَجَاوَزْنَا
بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُمْ قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

Dan kami selamatkan Bani Israel menyebrangi lautan itu. Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (bani Israel) berkata "wahai Musa Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). Musa menjawab sungguh kamu sekalian orang-orang bodoh.


Inilah tabiat Israel yang pernah terekam di Al Quran. Rasa-rasanya hampir mirip dengan kondisi bangsa kita. Di ayat tersebut dijelaskan bahwa setelah Bani Israel diselamatkan oleh Allah dari penjajahan Firaun. Bukannya mereka bersyukur, mereka malah berlaku kurang ajar dengan meminta tuhan baru kepada Nabi Musa alayhi salam.


Ironis, bukankah di pembukaan UUD 45 kita sudah mengakui dengan tulus bahwa kemerdekaan kita berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan bangsa asing merupakan hadiah dari ALLAH. Dan sama sekali bukan hadiah dari DAJJAL.
Apa bedanya pemikiran Irshad Manji dan Lady Gaga sebagai sebuah sesembahan yang baru. Inilah potret sebagian orang tolol di negeri kita. Mereka agung-agungkan kalam dua perempuan tadi. Mereka puja setinggi langit. Berkata mereka dengan tingkah lakunya "Persetan jika bertentangan dengan agama". Bahkan mengaku dengan tololnya bahwa mereka- orang-orang tolol tadi- merasa tercerahkan dari pemikiran-pemikiran tolol Lady Gaga ataupun Irshad Manji.

Balik ke ayat tadi. Dan alasannya pun sepele. Dikarenakan mereka bani Israel melihat kaum lain yang sedang menyembah sebuah berhala. Dikatakan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa kaum itu adalah Kan'an. Yang ketika itu peradabannya lebih maju beberapa tingkat ketimbang Bani Israel.


Sama persis, dengan fenomena tadi. Kaum tolol tadi tersilaukan matanya hanya karna kedua perempuan tadi berasal dari Barat. Sebuah peradaban yang mereka anggap lebih modern, maju dan berbagai label menipu lainnya. Lidah mereka tak malu dan sungkan ketika mengatakan jika tidak mengikuti atau minimal menerima pemikiran dua perempuan tadi adalah sikap kampungan, kuno, konservatif, dan julukan aneh lainnya. Sedangkan jika mengikutinya mereka katakan sebagai cerminan dari sebuah kemajuan, modern, dan omong kosong lainnya.

Sebuah kisah penuh hikmah mungkin mirip dengan kondisi kaum jahil (baca : orang-orang tolol) ini.

Al kisah ada seekor monyet yang sering bergelantungan disebuah pohon. Ia berlompatan kesana-kemari-kemari. Hingga suatu ketika ia melihat ada seorang tukang cukur yang sedang menjalankan profesinya, persis di bawah pohon tempat ia bergelantungan. Monyet tadi pun berhenti dan memperhatikan dengan penuh seksama si tukang cukur itu.


Apa yang manusia tersebut lakukan??. Monyet tersebut membatin dalam hatinya. Monyet tadi masih saja memperhatikan. Sementara dibawah sana sang tukang cukur tetap bergelut dengan pekerjaannya. Tiba di proses akhir, sang tukang cukur menggunakan pisau cukur yang cukup tajam untuk membersihkan bulu-bulu disekitar pipi pelanggannya. Rapi sekali ia mengerjakannya. Dan tak ada cacat satu pun dalam proses eksekusinya.


Di sudut lain, si monyet masih saja melihat dan memperhatikan. Hingga akhirnya selesailah tukang cukur dalam pekerjaannya. Kemudian ia bermaksud untuk membeli makanan. Maka ditinggalkanlah lapaknya beserta alat dan perlengkapan cukurnya.

Melihat hal itu, monyet tadi pun turun ke lapak si tukang cukur. Ia pun bermain main dengan beberapa alat cukur yang sedang ditingalkan tersebut. Hingga akhirnya ia memegang pisau cukur. Ia masih asyik memainkannya, dengan bermaksud memperagakan apa yang ia lihat dari tukang cukur. Hingga akhirnya tak sengaja ia memotong hidungnya dengan "mainan barunya" tersebut. Darah segar mengalir dari hidungnya yang terluka. Si monyet pun berteriak sekencang-kencangnya menjerit kesakitan.

Monyet tadi adalah gambaran kaum jahil. Yang begitu mudahnya terpesona dengan apa yang ia lihat. Mereka ikuti suatu hal tanpa ada proses penyaringan dengan iman. Hingga akhirnya malah membuat mereka menjadi sakit.


Monyet tadi wajar adanya. Dikarnakan mereka tak diberi kekuatan akal untuk berpikir. Berbeda dengan manusia yang sudah Allah ta'ala berikan akal. Yang harusnya digunakan untuk berpikir dan menemukan kebenaran.


عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ» قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: «فَمَنْ»

(dari abu said al khudri rodhiyallahu 'anhu berkata Rasul Sholallahu alayhi wasallam kalian nanti akan mengikuti orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. bahkan sampai masuk kedalam lubang biawak sekalipun kalian akan mengikuti mereka, para sahabat bertanya : ya rasul apakah (mereka) orang yahudi dan nasrani?? berkata Rasul sholallahu alayhi wasallam : siapa lagi (kalau bukan mereka)

Hadits ini ada dalam Shohihnya Imam Muslim. Imam Nawawi dalam syarahnya menulis bahwa yang dimaksud mengikuti sampai lubang biawak adalah permisalan yang sangat kuat akan kepatuhan kaum muslim kepada Yahudi dan Nasrani. Kepatuhan dalam hal maksiat dan kemungkaran.

Dan menariknya beliau rohimahullah meletakkan hadits ini di kitab ilmu.
Menyiratkan bahwasannya jika seorang muslim yang berilmu maka ia tak akan ikut-ikutan untuk masuk kedalam "lubang biawak" tersebut. Sebaliknya hanya orang-orang tolol saja yang akan mengikuti Yahudi dan Nasrani walau harus masuk kedalam lubang biawak sekalipun.


Wa Allahu a'lam..

dinarzulakbar_mail@yahoo.com
mukminsehat.multiply.com

1 komentar:

Outbound Malang mengatakan...

Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

Posting Komentar