Subscribe:

Labels

Minggu, 03 Juni 2012

Pahala Bersedekah


Di kota Array terdapat seorang Qadhi yang kaya-raya. Suatu pagi di hari Asyura’ datanglah seorang miskin meminta sedekah. “Wahai tuan Qadhi, saya seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya meminta pertolongan dari tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh keeping roti, lima potong daging dan dua dirham uang.”

Qadhi menjawab, “Datanglah selepas shalat Zuhur!”

Selepas shalat Zuhur, orang miskin itu pun dating. Sayangnya si Qadhi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin dating lagi selepas sholat Ashar.


Selepas waktu yang dijanjikan, untuk kedua kalinya ternyata si Qadhi tidak memberikan apa-apa. Maka keluarlah si miskin dari rumah si Qadhi dengan penuh kecewa.

Ketika si miskin sedang berjalan mencari-cari, ia melintas di depan orang Nasrani yang sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang Nasrani itu si miskin minta sedekah. “Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk keluarga saya.”

Orang Nasrani itu bertanya, “Hari apakah ini?”

“Ini hari Asyura’,” kata si miskin sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura’. Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan memberi sedekah.
“Katakan apa engkau inginkan?” tanyanya.

“Saya memerlukan sepuluh keping roti, lima potong daging dan uang dua dirham saja,” jawab si miskin.
Dengan segera orang Nasrani itu memberi si peminta sedekah semua keperluan yang dimintanya. Si peminta sedekah pun kembali dengan gembira kepada keluarganya.

Adapun sang Qadhi bermimpi di dalam tidurnya didatangi seseorang. “Angkat kepalamu!” kata suara dalam mimpinya. Dia pun mengangkat kepala, tiba-tiba tampak di hadapan matanya dua buah bangunan yang cantik. Sebuah bangunan dibuat dari batu-bata berbalut emas dan sebuah lagi dibuat dari bahan yang berkilau-kilauan warnanya.

Qadhi itu bertanya, “Ya Tuhan, untuk siapa bangunan yang sangat cantik ini?”

Terdengar jawaban, “Semua bangunan ini untukmu seandainya mau memenuhi keinginan si peminta sedekah itu. Kini bangunan itu dimiliki oleh seorang Nasrani.”

Begitu Qadhi bangun dari tidurnya, ia pun pergi menemui orang Nasrani yang dimaksud dalam mimpinya. Qadhi bertanya kepada si Nasrani, “Amal apakah gerangan yang telah engkau perbuat sehingga mendapat pahala dua buah bangunan yang sangat cantik?”

Orang Narani itu pun menceritakan tentang amal yang diperbuatnya bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura’ itu. Sang Qadhi pun berkata, “Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirham.”

“Ketahuilah wahai Qadhi, sesungguhnya amal baik yang diterima oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan sekalipun dengan harga bumi serta isinya.”

“Mengapa Anda begitu kikir, sedangkan Anda bukan seorang Islam?” tanya sang Qadhi.

Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alahi Wasdalam.

Syahrir Rizki

HIKMAH KEUTAMAAN SEDEKAH

Just giving once
But you telling everyone you meet
Just giving once
You’re always talking about it
Just giving once
Act as doing good thing is your habit
Just giving once


Everybody has known what you did
Just giving once

When you give with your right hand
Don’t let even your left hand
Know the good thing that you did

When you give something, don’t tell anyone
When you give something, keep that with you
When you give something, just you and لله
Who known the good thing that you did 


Sedekah itu perintah, banyak sekali ayat dalam alquran yang mengandung suruhan untuk bersedekah, di antaranya,

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (Al-Baqarah: 254)

لله Menyuburkan Sedekah

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Al-Baqarah: 276)

Yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. Dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.

Mengapuskan Dosa dan Kesalahan

Sabda رسول الله صلى الله عليه و سلم:
“Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, seekah dapat emmenuhi kebutuhan orang yang kelaparan dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.” (HR Ahmad dan Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Al-Jami’)

Mendapatkan Naungan di Mahsyar

Sabda رسول الله صلى الله عليه و سلم:
“Sesungguhnya, sedekah akan memadamkan panasnya kubur dari pelakunya dan seorang muki\min kelak pada hari kiamat akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.”

Semoga setelah membaca beberapa alasan mengapa kita mesti sedekah, tentunya harus memotivasi kita agar terus ataupun agar mulai bersedekah. Tapi, saya lagi gak punya uang, gimana mau sedekah? Hehe, nyantai saja, sedekah enggak sebatas dengan uang atau materi, tapi bisa juga dengan hal lain,

رسول الله صلى الله عليه و سلم bersabda:
“Setiap persendian manusia mempunyai kewajiban bersedekah pada setiap hari ketika matahari terbit. Engkau berlaku adil antara dua orang adalah sedekah. Engkau membantu seorang dengan cara menangkatnya naik ke atas kendaraannya atau engkau angkatkan barang-barangya ke atas kendaraan adalah sedekah. Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan duri di jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari)

 

Dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar